BAB III

METODE PENELITTAN

 

  A. Tempat dan Waktu Penelitian

  1. Tempat Penelitian

1.     Tempat  Penelitian

     Penelitian ini dilakukan pada SMP Negeri di Kecamatan Kebayoran Lama  Jakarta Selatan tahun pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari: SMPN 87 Jakarta, SMPN 161 Jakarta dan SMPN 164 Jakarta. Sedangkan objek penelitian yang akan menjadi anggota sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII di sekolah tersebut.

   SMPN 87 Jakarta berlokasi di jalan Ciputat Raya, Kebayoran Lama  Jakarta Selatan kode pos 12310 telp. (021) 8441501, dengan alamat emailnya smpn87jakarta @gmail.com. SMPN 161 Jakarta berlokasi di jalan Delman Utama 1 Tanah Kusir  Kebayoran Lama  Jakarta Selatan kode pos 13860 telp. (021) 8440283, website http://www.smp161.blogspot.com. Dan SMPN 164 Jakarta berlokasi di Jalan Tanah Kusir 2 Kebayoran Lama  Jakarta Selatan kode pos 13860 dengan no telp. (021) 8441985, alamat website http:// www.smpn164.blogspot.com.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester 3 tahun pelajaran 2018/2019 tepatnya pada bulan September 2018 - Januari 2019.

 

Tabel 3.1: Jadwal Kegiatan Penelitian

No

Kegiatan

September

Oktober

November

Desember

Januari

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

 

 

 

1

Penulisan Proposal

v

v

v

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Penyusunan Instrumen

 

 

 

v

v

v

v

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Uji Coba Instrumen

 

 

 

 

 

 

 

v

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Pengolahan Data Uji Coba Instrumen

 

 

 

 

 

 

 

 

v

v

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

Penyebaran Instrumen

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

v

v

 

 

 

 

 

 

6

Pengambilan Data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

v

 

 

 

 

 

7

Pengolahan Data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

v

v

 

 

 

8

Penulisan Laporan Tesis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

v

v

 

9

Sidang Tesis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

v

  B. Metode Penelitian

             Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey deskriptif. (Ridwan, 2009: 65) mengemukakan metode survey deskriptif adalah suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. . Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006: 151). Data dari hasil kuesioner kemudian dianalisa secara deskriptif.

            Metode penelitian survey adalah usaha pengamatan untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang jelas terhadap suatu masalah tertentu dalam suatu penelitian dilakukan secara meluas dan berusaha mencari hasil yang segera dapat dipergunakan untuk suatu tindakan yang sifatnya deskriptif yaitu menggambarkan hal-hal yang mengandung fakta-fakta, klasifikasi dan pengukuran. Hal yang akan diukur adalah fakta yang fungsinya merumuskan dan melukiskan apa yang terjadi. Tujuan penelitian deskriptif ini untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa metode survey deskriptif cocok digunakan dalam penelitian ini, karena sesuai dengan maksud dari penelitian, yaitu untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh perhatian orang tua  dan konsep diri  terhadap prestasi belajar IPA siswa SMP Negeri di Jakarta Selatan. Sedangkan pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kuantitatif. Analisis ini akan digunakan dalam menguji besarnya pengaruh yang ditunjukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel perhatian orang tua (X1) dan konsep diri (X2) terhadap prestasi belajar IPA (Y). Hubungan antar variabel pada penelitian ini nampak pada gambar berikut ini:

 

Keterangan :

X1 = Perhatian orang tua

X2 = Konsep diri

Y = Prestasi belajar IPA

 

                : pengarauh variabel X terhadap Y

                : pengaruh variabel  X1 dan X2 bersama-sama terhadap Y

 

 

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

          Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Menurut Bangin (1999:99), populasi penelitian merupakan keseluruhan (universal) dari objek penelitan yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.

      Sugiyono (dalam Ridwan 2004:10) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Kemudian Nazir (dalam Ridwan 2004:10) menyatakan bahwa populasi adalah berkenaan dengan data, bukan orang atau bendanya, sedangkan Ridwan (2004: 10) menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.

                 Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri di Jakarta Selatan tahun pelajaran 2018-2019 yang masih aktif mengikuti pembelajaran.

2. Sampel

Sejalan dengan permasalahan yang diteliti di dalam penelitian ini maka pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proporsional random sampling (Suharsini Arikunto,1997:120) yang menyatakan bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Menurut Surakhmad (1994:100) menyarankan apabila ukuran populasi sebanyak kurang atau sama dengan 100 (seratus), pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari seratus, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi. Menurut Nana Sudjana (1992:6) “sampel adalah sebagian dari yang diambil populasi ”.

                 Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa "sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Pengambilan sampel menurut Ridwan (2009: 70) apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.

          Berkaitan dengan pengambilan sampel Nasution (dalam Ridwan 2009:95) mengatakan bahwa "mutu pendidikan tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teori disain penelitiannya, serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya. Selain yang telah disebutkan di atas, banyaknya sampel tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri subjek penelitian dalam populasi, diantaranya homogenitas dalam populasi, sempit dan luasnya pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak tidaknya data dan besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.

                      Penelitian ini mengambil sampel dari 3 (tiga) Sekolah Menengah Pertama Negeri yaitu SMP Negeri 87, SMP Negeri 161, dan SMP Negeri 164. Dari ketiga (3) sekolah tersebut dipilih masing-masing 10% siswa kelas VII tahun ajaran 2018/2019 yang masih aktif mengikuti pelajaran dengan rincian terlihat pada tabel berikut:

 

                Tabel 3.2:  Data jumlah siswa kelas VII SMPN Jakarta Selatan

No.

 

Nama Sekolah

Jumlah siswa

Proporsi Sampel

Sampel dibulatkan

1

SMP Negeri 87

214

214x10%=21,4

21

2

SMP Negeri 161

216

216x10%=21,6

22

3

SMP Negeri 164

285

285x10%=28,5

29

 Jumlah                  

 

72

 

3. Teknik Sampling

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Proposional Random Sampling berdasarkan Factorial Group Design. Hal ini dilakukan karena penulis mengambil sampel dari lokus yang berbeda. Adapun langkah pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut: (1) mendata jumlah populasi. (2) melakukan teknik pengocokan yaitu nama seluruh siswa dimasukan kedalam tempat tertutup kemudian dilakukan pengocokan, nama yang keluar dijadikan sebagai sampel penelitian. (3) mendata anggota sampel kemudian diberikan instrumen penelitian.

 

D. Metode Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel terikat, yaitu : variabel yang diakibatkan oleh variabel bebas dan dinamakan variabel dependen (Y) yaitu prestasi belajar IPA siswa untuk materi Suhu Kalor dan Perubahannya.

b. Variabel bebas, yaitu : variabel yang menyebabkan terjadinya suatu hal dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah variabel perhatian orang tua (X₁) dan variabel kecerdasan emosional (X₂).

 

2. Sumber Data

Adapun data-data yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.3 di bawah ini:

Tabel 3.3.

Sumber Data

 

Variabel Penelitian

Jenis Instrumen

Jumlah Instrumen

Sumber Data

Perhatian Orang Tua

Angket

30

Siswa

Kecerdasan Emosional

Angket

30

Siswa

Prestasi belajar matematika

Soal Pilihan Ganda

30

Siswa

 

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan berpedoman pada variabel penelitian. Ada tiga variabel dalam penelitian ini yaitu :

1) Data Perhatian Orang Tua.

                 Teknik pengumpulan data untuk variabel perhatian orang tua  dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket berupa skala sikap dan skala penilaian pada sampel yang sudah ditentukan. Instrumen perhatian orang tua  berjumlah 30 soal yang digunakan dan telah melalui pembakuan instrument; meliputi validitas isi, validitas butir, reabilitas instrument dan penskalaan skor baru.

2)  Konsep Diri

           Konsep diri  adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri. Pandangan ini terkait dengan dimensi fisik, karakteristik individual, dan motivasi diri. Pandangan diri tidak hanya meliputi kekuatan-kekuatan individual, tetapi juga kelemahan bahkan kegagalan. Data tentang konsep diri dilakukan dengan cara menyebarkan angket berupa skala sikap dan skala penilaian pada sampel yang sudah ditentukan. Instrumen konsep diri  berjumlah 30 soal yang digunakan dan telah melalui pembakuan instrument; meliputi validitas isi, validitas butir, reabilitas instrumen dan penskalaan skor baru.            

a. Prestasi belajar IPA sebagai variabel terikat adalah hasil nilai tes pada Kompetensi Dasar 3.5 Suhu, Kalor dan Perubahannya  semester ganjil kelas VII tahun ajaran 2018/2019 yang diselenggarakan oleh guru bidang studi IPA. Tes berupa soal pilihan ganda berjumlah 35 soal yang kemudian diujicobakan pada 30 siswa di luar sampel penelitian yang sudah ditentukan. Sehingga diperoleh 30 butir soal yang valid dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

E. Instrumen Penelitian

                         Instrumen penelitian adalah alat ukur yang dipergunakan dalam pengumpulan data dan informasi yang benar. Alat yang digunakan adalah angket. Menyusun instrumen adalah pekerjaan penting, akan tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting lagi. Angket yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket bersifat langsung dan tertutup, terdiri dari 4 pilihan. Dengan angket ini diminta responden memilih salah satu dari kelima pilihan jawaban yang tersedia dengan memberikan cek list. Sedangkan prestasi belajar diukur dengan soal pilihan ganda yang terdiri dari 4 option dari materi Suhu, Kalor dan Perubahannya.

    1.  Instrumen  perhatian orang tua

 

                a. Definisi Konseptual

              Perhatian orang tua adalah cara orang tuanya memberikan bimbingan belajar di rumah, mendorong belajar, memberikan pengarahan pentingnya belajar, memperhatikan kebutuhan - kebutuhan  alat yang menunjang pelajaran.

                 b. Definisi Operasional

                          Perhatian orang tua adalah  skor yang diperoleh melalui angket. Skor  ini menunjukkan ini menggambarkan tentang bagaimana orang tua , memberikan bimbingan belajar di rumah, mendorong untuk belajar, memberikan pengarahan pentingnya belajar, kebutuhan alat-alat yang menunjang pelajaran. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi perhatian orang tua terhadap anaknya. Disusun dalam beberapa indikator yang terdiri dari 30 butir pernyataan.  Pada angket perhatian orang tua digunakan skala likert, dengan pilihan Selalu (SL) diberi nilai 4, pilihan Sering (SR) diberi nilai 3,   pilihan Jarang (JR) diberi nilai 2, pilihan Tidak Pernah (TP) diberi nilai1. Kisi-kisi perhatian orang tua disusun berdasarkan teori yang telah dijelaskan pada bab II di atas. Adapun penjabaran kisis-kisi perhatian orang tua tersebut dapat dilihat dalam table bi bawah ini.

Tabel 3.3

   Kisi-kisi Instrumen Perhatian Orang tua

No.

DIMENSI

SOAL NO

JUMLAH

1

Pemberian bimbingan dan nasihat

1,2,3,4,5,36

6

2

Pengawasan terhadap belajar

8,9,10,11,12,13,14,15,31

9

3

Memberikan penghargaan dan hukuman

16, 17, 18, 19, 20,21,22

7

4

Pemenuhan kebutuhan belajar

23,24,25,26,27,28

6

5

Menciptakan belajar yang tenang tentram

29,30,32

3

6

Memperhatikan kesehatan

33,34,35

3

7

Memberikan petunjuk praktis

6,7,37,38,39,40

6

Jumlah                                                                

40

 

          c. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

   1). Validitas perhatian orang tua

       Validasi instrumen penelitian dilakukan dengan menentukan nilai valliditas dan reabilitas. Langkah in dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kehandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan untuk variabel perhatian orang tua.

                     a). Validitas Instrumen perhatian orang tua

     Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu uji validitas & reliabilitas instrimen. Uji coba intrumen ini dilakukan pada 28 resposnden anggota populasi namun bukan anggota sampel penelitian. Kemudian diuji dengan menguji validitas dan reabilitas instrumen. Kemudian dihitung dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment pada program excel dan SPSS 20. Adapun rumusnya sebagai berikut:

 

                                    

        

          Keterangan:

r xy   =   Koefisien Korelasi

X      =   Jumlah skor yang dihitung validitasnya

Y      =   Jumlah skor total

N      =   Jumlah responden.

  Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:                               

                    


2.  Instrumen  konsep diri

     a. Definisi konseptual   

         Secara konseptual, konsep diri  pada penelitian ini didefinisikan  persepsi gambaran dan penilaian suatu strategi pelajar yang mengelola aspek internal dalam diri seseorang dan aspek eksternal yang terdapat di lingkungannya untuk digunakan dalam proses pembelajaran secara teratur, menyeluruh dan berkesinambungan baik sendiri maupun bersama-sama.

                b. Definisi operasional

                               Secara operasional, kemandirian belajar pada penelitian ini didefinisikan sebagai skor tanggapan siswa dalam mengatur semua komponen belajar internal dan eksternal agar mampu mentranformasikan materi pelajaran secara optimal dan berlangsung terus-menerus yang ditandai dengan pengelolaan pada dimensi motivasi berprestasi, metakognitif dan lingkungan belajar.

         a). Kisi kisi Instrumen

                             

   Instrumen penelitian kemandirian belajar disusun berdasarkan beberapa indikator di atas. Berdasarkan indikator seperti;   Hasrat untuk berkompetisi, kemampuan mengambil keputusan, memiliki kemampuan inisiatif, percaya diri, bertanggung jawab pada tugas, bersikap ulet dan tekun, dan kemampuan mengatasi masalah. Pernyataan disusun sebanyak 40 butir. Pernyataan tentang konsep diri dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.4:

Kisi kisi instrumen konsep diri

 

             Variabel

Indikator

No Soal

Jumlah

Konsep diri

1. Tentang fisik

1,2,3,4,5,6,7,8

8

2. Sosial

10,11,12

3

3. Emosi

9,17,18,19,20,21,24,25,33,

9

4. Moral

13,14,15,16,22,23, 26,27,28,29,30,31

12

5. Kognitif

32,34,35,36,37,38, 39,40

8

Jumlah Pernyataan

 

 

40

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                  b).  Kalibrasi Instrumen

                          1) Pengujian Validitas (Kesahihan)

                   Untuk mengkalibrasi instrumen digunakan dengan menguji validitas setiap butir pertanyaan dan reliabilitas instrumen tersebut. Pengujian tersebut dilakukan pada 28 orang responden anggota populasi tetapi bukan calon anggota sampel.

 

              Uji Validitas bertujuan untuk mengukur instrumen yang telah disusun dan dapat dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Instrumen konsep diri disusun berdasarkan kisi kisi yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan 40 pernyataan. Untuk menguji validitas butir instrumen, dilakukan uji coba instrumen kepada 28 orang siswa di luar sampel penelitian.

                            Kesahihan atau Validitas butir soal menggunakan 'r' product  moment (Suharsimi Arikunto, 2009: 71) dengan rumus:

 

                      

                Keterangan:

                     rXY      =  korelasi antara variabel X dan Y

                     n         =   Jumlah sampel

                       X        =   variabel perhatian orang tua

                    Y        =  variabel hasil belajar IPA                                         XY       =  perkalian antara variabel X dan Y

                    X2        =  variabel X kuadrat

                    Y2           =  variabel Y kuadrat

                  Atas dasar hasil ujicoba tersebut akan diketahui butir-butir yang valid akan digunakan sebagai instrument penelitian sedangkan yang tidak valid akan diperbaiki atau dibuang.

 

                   2) Pengujian Reliabilitas (Keterhandalan)

              Keterhandalan (reliabilitas) instrumen untuk kemandirian belajar diuji dengan menggunakan Kuder Richardson 20 (Suharsini Arikunto, 2009: 1 00) dengan rumus:

 

 

             Untuk menentukan reliabilitas soal tersebut digunakan tarafsignifikan 5% pada uji satu pihak dan df (derajat kepercayaan) = n - 2.  Perangkat soal dikatakan reliable jika rhitung > rtabel, α = 5%, n = jumlah anggota sampel.

               Menurut Anas Sudijono (2009:209) dalam pemberian interprestasi terhadap koefisien reliabilitas tes (r11) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut:

1) Apabila r11 sama dengan atau lebih besar dari 0,70 berarti tes reliable

2) Apabila r11 lebih kecil 0,70 berarti tes tidak reliable.

            3. Instrumen variabel prestasi belajar IPA

                a. Definisi Konseptual

                              Prestasi belajar IPA adalah penguasaan pengetahuan oleh seorang siswa yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran IPA. Pada umumnya prestasi belajar berbentuk pemberian nilai dari guru kepada siswa. Indikasi yang digunakan adalah sejauh mana siswa tersebut menguasai dan memahami materi pelajaran IPA yang disampaikan.

                 b. Definisi Operasional

                           Prestasi belajar IPA adalah nilai IPA seorang siswa yang diperoleh setelah mengikuti proses pembelajaran IPA selama setengah semester. Nilai ini diambil dari nilai hasil UAS semester 3 yang mana nilai diberikan oleh guru kepada siswa yang indikasinya sejauh mana siswa tersebut menguasai dan memahami materi pelajaran IPA yang disampaikan selama satu semester.

F. Teknik Analisis Data

         1. Teknik Analisis Deskriptif

                         Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya ditabulasikan untuk dianalisis sesuai dengan arah dan tujuan penelitian. Tabulasi tersebut terdiri dari tabel deskripsi data hasil angket perhatian orang tua dan konsep diri. Tabel dianalisis dengan menghitung rata-rata, median dan modus, simpangan baku, interval, dan tabel frekuensi data. Menurut Nana Sudjana (1990: 114), sebagai berikut:

a.  Rata-rata (mean) =  

                Dan ∑X =  jumlah nilai frekuensi

                      n = jumlah sampel

b. Modus  

              Dan b = batas kelas interval dan frekuensi terbanyak

                     p  = panjang kelas interval

                     b 1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas  terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya

                     b2  = frekuensi kelas modus dikurangi kelas interval berikutnya.

c.  Median

              Dan  b = batas bawah, dimana median akan terletak

                   n = banyak data atau sampel

F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

                   f = frekuensi kelas median.

d.   Simpangan baku  =

               Dan ∑fd =  jumlah nilai dari frekuensi dikalikan dengan hasil pengurang interval.

                   ∑fd2 = jumlah nilai dari frekuensi dikalikan dengan hasil pengurangan interval.

                      n = jumlah sampel

        2. Teknik Pengujian Persyaratan Data

             a. Uji Normalitas

              Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil pengumpulan berdistribusi normal atau tidak. Hal ini akan berpengaruh pada proses lanjutan analisis statistik, jika data berdistribusi normal, maka analisis dilanjutkan menggunakan statistik parametrik, sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, maka analisis dengan menggunakan statistik non parametrik. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (KS) sig > 0.05 maka Ho yang menyatakan variabel Y dan e berdistribusi normal (Abdullah S.I.A 2014).  Perhitungan normalitas akan dilakukan menggunakan bantuan program komputer SPSS 20.0.

            b. Uji Linieritas

          Pengujian linieritas garis regresi dalam penelitian ini digunakan Uji F, rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana, 1996:327) :

    

                  dimana

                JK(TC) = JKres – JK(E), disebut jumlah kuadrat ketidakcocokan (tuna

                cocok

                                                                  disebut sebagai jumlah kuadrat  kesalahan, sedangkan k adalah pengelompokan ulang untuk data X.

  disebut sebagai  jumlah kuadrat residu,

, disebut jumlah kuadrat regresi   , dan  

 , disebut sebagai jumlah kuadrat regresi (a).

                       Nilai F yang diperoleh disebut Fhitung dan akan dibandingkan dengan nilai F dari tabel (Ftabel) untuk 5%.

                      Kriteria pengujian linieritasnya adalah ' jika Fhitung < Ftabel maka garis regresi tersebut linier".

         3. Uji Hipotesis Penelitian (Analisis Inferensial)

                        Setelah keseluruhan uji persyaratan analisis data dipenuhi dan diketahui data layak untuk diolah lebih lanjut, maka langkah berikutnya adalah menguji masing-masing hipotesis yang telah diajukan. Pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi partial dan korelasi ganda, serta regresi linier sederhana dan regresi linier ganda. 

                         Dalam prakteknya, untuk perhitungan dan pengujian korelasi dan regresi baik partial maupun ganda akan digunakan bantuan program SPSS 22.0. adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

              a. Analisis Korelasi

                   1) Perhitungan & pengujian signifikan koefisien korelasi partial

                                   Hasil perhitungan koefisien korelasi partial bisa dilihat dari output   program SPSS melalui analisis Korelasi yakni pada tabel Correlations. ·Signifikan dari koefisien korelasi tersebut dinyatakan oleh keterangan yang ada di bawah tabel tersebut, yaitu:

Ø  Untuk tanda ** (dua bintang) maka koefisien korelasi tersebut signifikan pada taraf nyata 1%

Ø  Untuk tanda * (satu bintang) maka koefisien korelasi tersebut

 signifikan pada taraf nyata 5%, berarti tidak signifikan pada taraf nyata 1%

Ø Untuk yang tidak ada tanda bintangnya maka koefisien korelasi tersebut tidak signifikan.

                   2) Perhitungan dan Pengujian Signifikan Koefisien Korelasi Ganda

     Hasil perhitungan koefisien korelasi ganda bisa dilihat dari output program SPSS melalui analisis regresi yakni pada tabel Model Summaryb. Signifikan dari koefisien korelasi tersebut diuji secara manual atau dengan bantuan komputer melalui program aplikasi Microsoft Excel. Adapun rumus pengujiannya adalah:

 

                        Dimana: R = Ry.12 yaitu koefisien korelasi ganda

            n adalah banyaknya anggota sampel k adalah banyaknya variabel bebas

              b. Analisis Regresi

                  1) Perhitungan Persamaan Garis Regresi

                  Hasil perhitungan garis regresi bisa dilihat dari output program SPSS melalui analisis regresi yakni pada tabel Coefficientsa. Koefisien-koefisien persamaan garis regresi ditunjukkan oleh bilangan-bilangan yang ada pada kolom B untuk Unstandardized Coefficients.

Tabel. 3.5: Perhitungan Persamaan Garis Regresi

Coefficients

Model

Unstandardized coefficients

Standardized

t

Sig

1

Constant

B

Std Error

Coeffiecient

 

 

β0

 

 

 

 

 

X1

β1

 

 

 

 

 

X2

β2

 

 

 

 

 

a dependent variable

 

Dari tabel di atas maka persamaan regresinya adalah:

Y = βo + βo1X1 + B2X2 + ε

         2) Pengujian signifikan regresi

             a). Untuk Regresi Partial

                Untuk pengujian signifikan regresi partial dilakukan dengan memperhatikan nilai pada kolom t atau kolom Sig pada tabel Coefficients. Untuk regresi partial pengaruh X1 terhadap Y digunakan baris nilai t dan Sig pada baris Variabel X1, sedangkan untuk regresi partial pengaruh X2  terhadap Y digunakan baris nilai t dan Sig pada baris variabel X2.

         • Jika digunakan Kolom Sig, maka kriteria signifikansinya adalah:

          "jika Sig < 0,05 maka regresi tersebut signifikan"

         • Jika digunakan Kolom t, maka kriteria signifikansinya adalah:      

          "jika thitung >ttabel  maka regresi tersebut signifikan"

          ttabel dipilih sesuai dengan ketentuan pengujian statistik pada       distribusi

        ttabel, yaitu taraf nyata α dan dk = n - 2, dimana n adalah banyaknya anggota sampel.

             b). Untuk Regresi Ganda

               Hasil pengujian signifikan regresi ganda bisa dilihat dari output program SPSS melalui analisis regresi yakni pada tabel ANOVA b kolom F atau Sig.

 

   Tabel 3.6: Pengujian Signifikan Regresi

Coefficients

Model

Sum of squares

df

Mean square

F

Sig

1

Regression

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Residual

 

 

 

 

 

Total

 

 

 

 

 

a. Predictors (Constant), X1, X2)

b. Depebdent Variable: Y

 

 

 

 

 

                     Kriteria signifikansinya adalah:

           • Jika digunakan Kolom Sig, maka kriteria signifikansinya adalah:

            ''jika Sig < 0,05 maka regresi tersebut signifikan"

           • Jika digunakan Kolom t, maka kriteria signifikansinya adalah:

            ''jika thitung >ttabel maka regresi tersebut signifikan"

         Ftabel dipilih sesuai dengan ketentuan pengujian statistik pada distribusi F, yaitu pada taraf nyata α derajat (dk) pembilang = k dan derajat (dk) penyebut = n- k -1, dimana n adalah banyaknya anggota sampel dan k adalah banyaknya variabel bebas.

 

G. Hipotesis Statistik

Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan di atas, maka  hipotesis statistik dalam penelitian ini  sebagai berikut:

 1.  Ho :  β 1= β 2  =   0  

           H1 :  β 1 ≠  0 atau     

          H1 :  β 2 ≠  0  

Artinya :

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan perhatian orang tua dan konsep diri secara bersama-sama terhadap prestasi belajar IPA.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan perhatian orang tua dan konsep diri secara bersama-sama terhadap prestasi belajar IPA.

      2.   Ho :  β 1  =   0  

           H1 :  β 1  ≠  0

 

      Artinya :

H0 : Tidak  terdapat  pengaruh yang signifikan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar IPA. 

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar IPA.

 

3.   Ho :  β2  =   0  

       H1 :  β 2      0

Artinya :

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan konsep diri terhadap prestasi belajar IPA.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan konsep diri terhadap prestasi belajar IPA.

 

          Keterangan:

          β 1  = Koefisien regresi pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar IPA.

          β 2 =  Koefisien  regresi  pengaruh  konsep diri terhadap  prestasi belajar IPA.

          β1,2=  Koefisien   regresi   secara   bersama-sama   perhatian orang tua dan konsep diri terhadap prestasi belajar IPA.

 

Daftar Pustaka

1. Burns, R. B, 1993. Konsep Diri. Jakarta:Arcan

2. Slameto, 2013. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rinika Cipta.

3. Sumadi Suryabrata.(2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press

4. Sugihartono et.al.(2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

5. Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 

6. Sumadi Suryabrata. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

7. Wirawan. S. (1996). Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada

8. Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

9. Hendro Darmodjo & Jenny R. E. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

10. Muslichach Asy’ari. (2006). Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

11. Ahmad Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

12. Patta Bundu. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

13. Srini M. Iskandar. (1996). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

14. Ra’ufatun I, Pengaruh Perhatian Orang Tua, Kedisiplinan, dan Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar, JPPI IPS Volume 9 No 3 (2015)

15. Sumiayati T, Amri , Pengaruh Perhatian Orang Tua, Konsep Diri dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika , eJournal Mitra Sains, Volume 5 Nomer 2, 2017

 

 

Posting Komentar

Follow us !

Blogger news

Trending

Label

item