MODUL 2.2.a.5.1 PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIAONAL

PENGELOLAAN DIRI (Self Management)

Calon Guru Penggerak: Nuráini, S.Pd    
Pendamping                 : Ana Widayati, M.Pd   
Fasilitator                     : Dr. Cep Unang Wardaya, M.Si   


RUTIN

Tehnik : Berdoa
Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru :
Meminta murid untuk lebih bersungguh-sungguh dalam berdoa 

Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid :
Marilah kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing masing yang muslim bisa diawali dengan Al Fatihah, yang non muslim menyesuaikan, dan silakan sisipkan doa khusus kalian untuk hari ini

Tujuan :
Mengajak murid untuk berdoa , dan menyelipkan permintaan khusus pada doa tersebut sehingga berdoa menjadi lebih bermakna dan bisa mengendalikan emosi

TERINTEGRASI DALAM MATA PELAJARAN

Tehnik : Bermain peran
Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru :
Mengajak murid untuk bermain peran sesuai KD yang sedang dipelajari 

Penjelasan tentang apa yang dikatakan guru kepada murid :
Marilah kita mencoba bermain peran, silakan perankan masing-masing karakter yang diberikan, tunjukkan pengelolaan diri kalian dalam karakter tersebut

Tujuan :
Mengajarkan murid mengenai pengelolaan diri terutama emosi 

PROTOKOL (BUDAYA/TATA TERTIB)

Tehnik : diskusi 
Membuat kesepakatan kelas

Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru :
Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada murid :
Untuk menjaga ketertiban di dalam kelas, kita akan membuat kesepakatan untuk saling menghargai 

Tujuan :
Dengan kesepakatan kelas ini setiap siswa akan saling menghargai 

KESADARAN DIRI (Self Awareness)


RUTIN

Tehnik : Kerjasama
Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru :
Mengajak siswa untuk selalu menjunjung tinggi kebersamaan melalui sikap baik, seperti misalnya dalam diskusi

Penjelasan tentang apa yang dikatakan oleh guru :
Meminta siswa untuk selalu saling  bekerjasama, menghargai satu sama lain 

Tujuan :
Membangun sikap positif  dalam diri siswa.

TERINTEGRASI DENGAN MATA PELAJARAN

Tehnik : Diskusi
Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru :
Membiasakan siswa untuk selalu bermusyawarah 
Penjelasan tentang apa yang dikatakan oleh guru :
Mengajak siswa untuk bersikap aktif dan mengedepankan musyawarah 
Tujuan :
Membiasakan siswa untuk mengeluarkan pendapat dan saling menghargai

PROTOKOL

Tehnik : Kesepakatan Kelas
 Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru :
Mengajak siswa untuk membangun budaya positif melalui kesepakatan kelas

Penjelasan tentang apa yang dikatakan oleh guru :
Membiasakan siswa untuk selalu mengembangkan sikap empati sebagai salah satu budaya positif melalui kesepakatan kelas

Tujuan
Mengembangkan rasa empati sebagai salah satu kesadaran sosial  pada diri siswa melalui kesepakatan kelas.


Kesadaran Diri - Pengenalan Emosi


Saat kita berada dalam kondisi yang menekan, entah karena tuntutan yang terlalu besar atau terlalu banyak, tidak jarang kita merasa stress. Stres dalam istilah psikologi menurut Laura King, dalam bukunya “The Science of Psychology”, adalah respons individu terhadap kejadian atau keadaan yang mengancam.

Untuk mencapai pemahaman kesadaran diri dan mampu mengenali emosinya, perlu mempraktikkan kesadaran penuh (mindfulness). Teknik STOP berikut ini dapat digunakan untuk mengembalikan pada kondisi saat ini dengan kesadaran penuh.


STOP merupakan akronim dari:

Stop/ Berhenti. 

Hentikan apapun yang sedang Anda lakukan.

Take a deep Breath/ Tarik nafas dalam
Sadari napas masuk, sadari napas keluar. Rasakan udara segar yang masuk melalui hidung. Rasakan udara hangat yang keluar dari lubang hidung. Lakukan 2-3 kali. Napas masuk, napas keluar.

Observe/ Amati. Amati apa yang Anda rasakan pada tubuh Anda? Amati perut yang mengembang sebelum membuang napas. Amati perut yang mengempes saat Anda membuang napas. Amati pilihan-pilihan yang dapat Anda lakukan.

Proceed/ Lanjutkan. Latihan selesai. Silahkan lanjutkan kembali aktivitas Anda dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih positif.


Kesadaran penuh (mindfulness) memiliki korelasi yang tinggi terhadap kesadaran diri sebagai kompetensi pembelajaran sosial dan emosional. Kembali kepada pengenalan emosi, terdapat enam emosi dasar pada kita manusia. Enam emosi tersebut yaitu takut, jijik, marah, kaget, bahagia, dan sedih. Emosi-emosi ini muncul akibat reaksi fisik, aktivitas pikiran dan pengaruh budaya.


Jadi saat mempraktikkan kesadaran penuh, kita dapat mulai merasakan dan mengenali dengan jelas emosinya saat itu. Maka dia pun mulai dapat memberikan nama terhadap emosinya.

Contoh: Saya merasa ... (marah, sedih, kecewa).


Gambar 2. Roda Emosi


Di sini adalah gambar roda emosi yang disusun oleh Robert Plutchik, seorang

psikolog dan terapis. Gambar roda emosi ini dapat membantu dalam

mengenali emosi yang muncul. Gambar ini bisa membantu guru dalam

membantu murid mengenali emosinya.


Pemahaman mengenali emosi seperti ini dapat membantu baik guru

maupun murid untuk dapat merespon terhadap kondisinya sendiri secara

lebih tepat. Itu sebabnya penting untuk menerapkan latihan berkesadaran

penuh (mindfulness) sambil mengembangkan kompetensi kesadaran diri

(self awareness).

Dengan latihan mengenali emosi dalam kesadaran penuh sebelum

merespon, kita dapat meningkatkan kemampuan kita merespon secara

lebih baik. Hal ini bukan hanya berdampak pada wellbeing diri kita, tetapi

dapat membantu kita menjadi role-model bagi anak dan murid-murid di

sekolah.

Salam Guru Penggerak

"Guru Bergerak Indonesia Maju"









Related

newsticker 4588008822681810494

Posting Komentar

Follow us !

Blogger news

Trending

Label

item