FASILITASI, PEMBEKALAN CPP ANGKATAN 10 HARI KE 10


Konsep Fasilitasi

Fasilitator dan fasilitasi berasal dari kata facile dalam bahasa latin yang berarti mudah. Secara etimologi, fasilitasi diturunkan dari kata dasar to facilitate (kata kerja) dalam bahasa Inggris yang berarti membuat sebuah aksi atau proses menjadi lebih mudah. Memfasilitasi dapat diartikan sebagai proses yang memudahkan kelompok dalam mencapai tujuan. Fasilitasi berarti menjembatani orang-orang dalam mengungkapkan pendapat, menggali ide, menyelaraskan pemahaman dan mengambil keputusan atau kesepakatan melalui langkah-langkah praktis. Fasilitator adalah orang yang melakukan fasilitasi.

Pada dasarnya, proses fasilitasi merupakan proses:
Mendapat informasi --------> Memecahkan masalah ---------> Mengambil kesimpulan —--->
membuat kesepakatan/keputusan bersama.

Dengan demikian, fasilitasi terdiri dari:
  • Langkah-langkah praktis yang memudahkan kelompok mencapai tujuan.
  • Memampukan anggota kelompok mengungkapkan pandangan tentang masalah yang mereka hadapi bersama. 
  • Memampukan kelompok untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi bersama.
  • Memampukan peserta mengambil keputusan atau kesepakatan bersama untuk ditindaklanjuti bersama.
Pengajar Praktik akan mendampingi Calon Guru Penggerak dan akan memfasilitasi lokakarya-lokakarya sebagai rangkaian proses pada program ini. Lokakarya ini akan melengkapi kebutuhan para Calon Guru Penggerak untuk menjalankan perannya. Pengajar Praktik dapat mendorong Calon Guru Penggerak dalam kelompok untuk terlibat aktif dalam mencapai tujuan. Dengan melibatkan anggota kelompok dalam pemecahan masalah dan atau menghasilkan keputusan/kesepakatan bersama secara aktif, maka belajar juga terjadi secara aktif. Kemampuan fasilitasi akan mendukung proses belajar berjalan lebih efektif.

Fasilitasi menjadi salah satu cara mendorong kelompok bergerak menuju perubahan yang diinginkan.

Prinsip fasilitasi adalah memberdayakan semua orang dalam kelompok, dalam mengambil peran dan tanggung jawab serta menjalankan keputusan. Untuk itu, dalam fasilitasi, penting bagi setiap orang membangun kesadaran kolektif menuju kesadaran kritis, kolaboratif, adil dan setara, melalui dialog yang memberdayakan. Kesadaran kolektif merujuk pada kesadaran mengenai apa tujuan setiap orang hadir bersama-sama dalam sebuah ruang pertemuan. Kesadaran kritis merujuk pada kehadiran setiap orang dalam ruang pertemuan adalah untuk membebaskan dirinya dari ketidakberdayaan. Kolaboratif merujuk pada kerja sama, dan untuk mencapai tujuan bersama. Keadilan dan kesetaraan adalah tindakan saling menghormati dan menghargai setiap pengetahuan dan pengalaman masing-masing; inklusif dan non-diskriminasi; tidak ada yang lebih tahu dan tidak ada yang tidak tahu apapun; tidak pilih kasih; semua orang dapat saling belajar, mendengarkan dan punya hak untuk bersuara.


Peran, Sikap Dasar, dan Kemampuan Seorang Fasilitator

a. Peran Fasilitator
Dalam fasilitasi, forum menjadi milik bersama, bukan milik satu atau dua orang saja. Oleh karena itu, dalam menjalankan perannya sebagai fasilitator, Pengajar Praktik berperan sebagai
pendamping yang memandu para Guru Penggerak untuk:
1) Mengeluarkan seluruh ide, pendapat dan pertanyaan
2) Memproses informasi dan menggali insight dari dalam diri
3) Menghasilkan kesepakatan kelompok dan komitmen untuk menjalankannya
4) Melakukan refleksi.

b. Sikap dasar Fasilitator
Sikap dasar yang harus dimiliki Pengajar Praktik dalam menjalankan perannya sebagai fasilitator:

1) Kesadaran diri.
Memiliki kesadaran diri untuk hadir sepenuhnya mendampingi kelompok agar tujuan mereka tercapai. Memiliki kesadaran diri berarti menerima segala perbedaan, memberi waktu bagi otak untuk berpikir, mengelola emosi, fleksibel dan bersiap terhadap dinamika yang mungkin akan terjadi dalam sebuah kelompok.

2) Demokratis
Sikap demokratis memungkinkan seorang fasilitator menghargai perbedaan, keberagaman, toleransi, dialektis, saling memahami, menjalin hubungan yang positif dan  mendorong kelompok mengambil keputusan yang bertanggung jawab.

3) Sistematis
Berpikir sistematis memungkinkan fasilitator membuat proses menjadi terstruktur dan terukur. Hal ini berguna agar fasilitasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Ini termasuk menyiapkan lingkungan yang sehat bagi kelompok.

4) Observatif
Melihat dan memetakan kebutuhan individu atau kelompok dengan jelas, menerima umpan balik, mendengarkan orang lain dengan perhatian sebanyak mungkin, dan menangkap sudut pandang yang berbeda untuk membantu kemajuan kelompok. Observasi dapat membantu fasilitator mengamati bagaimana konflik/ perbedaan pendapat terjadi, kapan harus mengintervensi, bagaimana cara mengintervensi dengan tepat dan kapan kelompok membutuhkan jeda.

5) Empati
Memahami situasi dan kesulitan yang terjadi, memahami latar belakang dan konteks budaya setempat dimana kelompok berada, reflektif, agar dapat membantu anggota kelompok lebih terbuka terhadap perubahan.

6) Percaya diri
Memampukan diri, mempunyai semangat dan daya lenting, melihat peluang, mengambil risiko dan mengatasi hal-hal yang tidak terduga, serta mengungkapkan konsekuensi dengan jujur.

7) Berpikiran terbuka
Setiap pertemuan dengan kelompok akan menghadirkan tantangan yang berbeda sehingga harus siap untuk beradaptasi. Fasilitator tidak harus memiliki semua jawaban, menahan diri untuk tidak mengajari, dan percaya bahwa orang lain memiliki sumber daya dalam diri mereka untuk menemukan jawaban mereka sendiri atas masalah yang mereka hadapi.

8) Obyektif
Kejelasan menjadi dasar pengetahuan fasilitator terhadap kelompok yang akan difasilitasi. Misalnya bagaimana situasi yang terjadi di dalam kelompok, apa yang akan dibicarakan oleh kelompok, dan berapa jumlah peserta kelompok. Berdasarkan data tersebut, fasilitator dapat dengan netral menentukan ruang lingkup, sumber belajar yang mendukung, durasi yang dibutuhkan, alat bantu yang digunakan, dan bagaimana proses fasilitasi akan
berlangsung.

9) Fokus
Berkonsentrasi dalam memfasilitasi kelompok mencapai tujuan. Perhatikan detail untuk mendapatkan petunjuk yang bagi kebanyakan orang tidak terlihat, mengetahui adanya distraksi dan cara mengatasi distraksi. Menyisipkan satu atau dua humor kecil juga dapat membantu kelompok untuk menurunkan ketegangan dan mengembalikan fokus anggota
kelompok.

Sikap yang harus dihindari oleh seorang fasilitator adalah:
  1. Tidak mempersiapkan diri dengan baik, karena itu berarti Anda menghambat kelompok yang ingin maju.
  2. Tidak terbuka terhadap pandangan peserta yang mungkin berbeda dengan pengetahua kita. Jangan langsung ditolak, beri kesempatan untuk mendiskusikannya lebih lanjut.
  3. Menghakimi siapapun, termasuk diri sendiri.
  4. Mempersulit kelompok menghasilkan kesepakatan dengan melakukan hal yang tidak relevan dengan tujuan fasilitasi.
  5. Menyetir atau menceramahi apa yang harus dilakukan oleh kelompok karena akan membuat kelompok menjadi tidak berdaya. Ingatlah bahwa kelompok tidak membutuhkan fasilitator untuk menceramahi dan mengatur langkah mereka, tetapi mereka butuh bantuan Anda memandu proses, agar setelahnya mereka dapat melangkah bersama-sama.
  6. Memberi ekspektasi yang berlebihan karena dapat memanipulasi kesadaran kelompok terhadap situasi yang mereka alami.
  7. Mengambil kesimpulan sendiri. Bukan fasilitator yang mengambil kesimpulan, tetapi mereka yang mengambil kesimpulan. Fasilitator hanya perlu memvalidasi kesimpulan anggota kelompok. Jika kesimpulan dari peserta kurang komprehensif, maka fasilitator perlu memberikan pancingan tambahan, misalnya dengan memberi kesempatan anggota kelompok yang lain menambahkan. Proses fasilitasi yang berjalan dengan baik akan menghasilkan kesimpulan dari pemikiran dan ide anggota kelompok bersama-sama.
  8. Hanya membiarkan anggota kelompok yang aktif saja yang berbicara.
  9. Melecehkan anggota kelompok, karena tampilan fisik atau kondisi psikologis mereka.


Keterampilan seorang fasilitator

1) Keterampilan menyimak

Menyimak berarti mendengarkan dengan fokus dan cermat. Menyimak dapat membantu

fasilitator untuk:

● Menemukan informasi

● Menggali pendapat peserta

● menemukan kata kunci

● Memparafrasekan kalimat

● Mengkategorisasikan (mengelompokkan) jawaban/pendapat peserta

● Mengolah Informasi menjadi data

● Membangun hipotesis

● Mengatur antrian bicara,

● Melihat kemungkinan lain

● Mendorong atau menyemangati peserta

2) Keterampilan bertanya

Bertanya adalah kunci bagi fasilitator. Keterampilan bertanya dapat muncul dari hasil

menyimak. Pertanyaan berfungsi untuk:

● menggali pemikiran anggota kelompok

● membangun partisipasi dan interaksi di antara anggota kelompok

● menghindari asosiasi

● menghindari pengambilan kesimpulan sendiri,

● mendapatkan umpan balik positif yang bermakna.

Pertanyaan yang bisa memantik pemikiran bercirikan:

  • Terbuka (open-ended); bukan pertanyaan yang memunculkan jawaban ya/tidak
  • Sederhana dan jelas; tidak menggunakan kata-kata yang ambigu
  • Relevan dengan topik yang dibicarakan
  • Fasilitator dapat memberi pertanyaan yang
  • Menantang asumsi peserta
  • Mendorong peserta menggunakan sudut pandang lain
  • Mengajak peserta untuk melihat kemungkinan-kemungkinan lain

3) Keterampilan mengonfirmasi lebih jauh

Konfirmasi dimaksudkan agar fasilitator dapat menangkap pemikiran dari anggota

kelompok sejelas-jelasnya. Fasilitator dapat mengklarifikasi memastikan maksud

pertanyaan, membuat anggota kelompok menerangkan lebih lanjut apa yang dimaksud,

membantu anggota kelompok mengelaborasi pendapat atau gagasannya.

4) Keterampilan refleksi

Fasilitator membimbing peserta untuk merefleksikan proses fasilitasi yaitu apa yang sudah

baik, apa yang perlu ditingkatkan, perasaan yang muncul dan menguatkan komitmen untuk

menjalankan kesepakatan/keputusan yang sudah diambil sebagai langkah selanjutnya.


Kompetensi Dasar Fasilitator

Dalam memfasilitasi pertemuan, Pengajar Praktik perlu memiliki kompetensi dasar yang dibutuhkan untu bisa memandu jalannya pertemuan hingga tujuan tercapai. Kompetensi tersebut meliputi 

  • Partisipasi 

Kemampuan untuk menggali pemikiran terbaik anggota kelompok. Tujuannya agar anggota kelompok menjadi lebih berani dalam mengangkat masalah yang sulit dan belajar bagaimana membagikan ide mereka. Anggota kelompok menjadi lebih mahir dalam menemukan dan mengakui keragaman pendapat dan latar belakang yang melekat pada setiap anggota kelompok. 

  • Interaksi 

Kemampuan untuk mengatur proses belajar yang kondusif, dan membangun dinamika yang sehat antar anggota kelompok. Tujuannya agar setiap anggota kelompok dapat saling menghargai dan saling terbuka.

  • Visualisasi 

Kemampuan menggunakan berbagai alat bantu visual. Tujuannya mendorong partisipasi, interaksi dan agar anggota kelompok tidak tertinggal informasi apapun. 

  • Dinamisasi 

Seorang fasilitator harus mampu mendinamisasi rapat/sesi ketika terjadi perdebatan alot diantara anggota kelompok atau bahkan mengarah kepada hal-hal subjektif. Atau sebaliknya, ketika kelompok cenderung pasif sehingga fasilitator harus menghidupkan suasana agar kelompok yang difasilitasi menjadi aktif. 

  • Konklusi 

Seorang fasilitator dituntut untuk mampu menarik kesimpulan rapat/sesi, namun juga harus membaginya secara demokratis, sehingga kesimpulan rapat/sesi merupakan kesimpulan bersama, bukan kesimpulan fasilitator.

  • Merancang Proses 

Kemampuan menyusun agenda pertemuan dengan baik, berupa metode dan langkah operasional untuk mencapai tujuan dengan efektif. 


Referensi 

Franz, H. W., Kaletka, C., Pelka, B., & Sarcina, R. (2018). Building leadership in project and network management: A facilitator’s toolset (2nd ed.). 

Springer. Jenkins, J.C., & Jenkins, M.R. (2006). The 9 disciplines of a gacilitator: Leading groups by transforming yourself. 

Jossey-Bass. Kaner, S., Lind, L., Toldi, C., Fisk, S., & Berger, D. (2014). Facilitator’s guide to participatory decision-making (3rd ed.). 

Jossey-Bass. Landale, A., & Douglas, M. (2007). The fast facilitator: 76 Facilitator activities and interventions covering essential skills, group processes, and creative techniques. (2007). HRD Press, Inc. 

Oepen, M. (2003). MOVE Manual: Moderation and Visualization for Group Events. InWent. 

Related

Materi 743857828688290807

Posting Komentar

Follow us !

Blogger news

Trending

Label

item