Modul 1.4. AKSI NYATA BUDAYA POSITIF BELAJAR

 

BELAJAR 

TANPA DIBATASI RUANG DAN WAKTU

Latar belakang tentang situasi yang dihadapi oleh Calon Guru Penggerak


Alternatif pembelajaran di masa pandemi,
belajar bisa dilakukan di  mana saja dan kapan saja

Masa Pandemi yang melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia membuat berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah di segala aspek diberlakukan, baik aspek sosial dengan membatasi aktivitas masyarakat supaya tidak menimbulkan kerumunan, Aspek ekonomi dengan membatasi waktu kerja kantor dan tempat usaha kecuali sektor vital, aspek keagamaan dengan membatasi dan menjaga jarak dalam beribadah dan menganjurkan untuk beribadah dari rumah, dan aspek pendidikan  dengan menerapkan kebijakan untuk belajar dari rumah. Dalam implementasinya, belajar dari rumah tidaklah semudah pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka, mengingat fasilitas yang dimiliki guru, siswa tidak merata antara yang satu dengan yang lain. Ada yang terkendala dengan perangkat yang dimiliki, jaringan, Wifi, kuota maupun kemampuan dalam penguasaan IT baik siswa maupun guru. Namun demikian guru dituntut agar tetap melakukan pembelajaran yang bermakna bersama siswa, sehingga inovasi-inovasi dilakukan sebagai upaya pemenuhan hak pendidikan siswa. 

Deskripsi Aksi Nyata yang dilakukan, berikut alasan mengapa melakukan aksi tersebut.

Aksi nyata yang dilakukan adalah dengan mengimplementasikan dan mengembangkan budaya positif sekolah yaitu  budaya belajar yang sebelumnya sudah ada di sekolah. Pada umumnya belajar lebih menekankan pada waktu belajar di sekolah, dan dengan ruang yang sudah ditentukan, namaun saya mencoba untuk melakukan pengembangan budaya belajar bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Pembelajaran pada situasi normal (bukan masa pendemi) bisa dilakukan di panggung mini yang tersedia di sekolah agar belajar lebih semangat dengan suasana yang berbeda di ruang terbuka, belajar juga bisa dilakukan di bawah pohon rindang (DPR) sebutan keren di sekolah kami yang bisa digunakan sebagai tempat belajar di ruang terbuka. Perpustakaan yang luas juga bisa digunakan sebagai tempat belajar selain di ruang kelas masing-masing. 

Perpustakaan yang luas
sebagai tempat belajar selain di ruang kelas

Panggung mini
sebagai tempat belajar outdoor siswa
 
Gazebo dan Taman Sekolah
sebagai tempat belajar outdoor siswa
Gazebo dan Di Bawah Pohon Rindang,
sebagai alternatif tempat belajar di luar kelas

Untuk masa pendemi seperti sekarang ini tidak lagi bisa dilakukan sepenuhnya. Alternatif yang dilakukan adalah pembelajaran secara daring yang bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Pembelajaran daring bisa dilakukan dengan cara tatap muka melalui video konverensi, Learning Manajemen System seperti Google Classroom, untuk pengelolaan kelas jarak jauh, Gamification untuk melakukan pembelajaran dan penilaian supaya pembelajaran tidak membosankan, maupun menggunakan media chat seperti whatsapp, telegram.

Proses Pembelajaran Menggunakan Zoom Meeting


Pengeloaan Kelas Menggunakan Google Classroom

Hasil dari Aksi Nyata yang dilakukan

Hasil dari aksi nyata yang dilakukan berupa media-media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh, yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Media yang saya gunakan berupa Video pembelajaran menggunakan aplikasi Youtube dengan membuat Channel pembelajaran mata pelajaran ekonomi dengan nama "Ekonomi Pesat", membuat media pembelajaran dalam bentuk presentasi online menggunakan aplikasi microsoft sway, google sheet untuk pembelajaran akuntansi dan google slide, menggunakan media pembelajaran dalam bentuk presentasi offline berupa powerpoint, Menggunakan media pembelajaran dalam bentuk Blog pembelajaran pribadi dengan nama blog "NURÄINI BLOGSPOT". Sebagai penyimapanan bahan-bahan pembelajaran maupun hasil pembelajaran dan tugas siswa bisa juga menggunakan Drive baik yang free dengan batas maksimal penyimpanan 15 GB, maupun menggunakan Drive akun guru belajar yang difasilitasi oleh pemerintah dengan Drive yang unlimited. Pembuatan alat penilaian menggunakan aplikasi Quizizz, Kahoot, Google Form, Aplikasi Akuntansi dengan excell.

Media Pembelajaran menggunakan channel Youtube
https://www.youtube.com/channel/UCzw0SncZmz2jUZCLeOW3zkg


Media Presentasi Online denganMicrosoft Sway.
https://sway.office.com/Ad3hER0gg7geKpy0?ref=Link&loc=mysways

Media Pembelajaran dengan menggunakan Google Slide dan Drive
https://google slide.com


Media Pembelajaran menggunakan Blog. 
https://nurainisyam.blogspot.com/

Penilaian pembelajaran menggunakan Quizizz
https://quizizz.com/admin/private

Penilaian pembelajaran menggunakan Kahoot


Media Pembelajaran Menggunakan  Google Sheet
https://docs.googlesheet.com

Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan (kegagalan maupun keberhasilan)

Keberhasilan dalam pelaksanaan budaya positif yaitu semua siswa bisa belajar kapan saja baik di waktu jam belajar sekolah maupun di luar jam belajar sekolah. Jika siswa  belum memahami materi yang disampaikan oleh gurunya, maka siswa tersebut bisa mengulang secara mandiri dengan mengakses media pembelajaran yang sudah disiapkan oleh gurunya. Siswa bisa belajar di rumah mereka atau di mana saja, sehingga pembelajaran tanpa batas ruang dan waktu lebih bermanfaat, terutama di masa pandemi seperti ini.  Keberhasilan yang lain adalah siswa dan guru menjadi lebih mahir dan cepat dalam menyediakan dan menggunakan teknologi untuk pembelajaran karena situasi pembelajaran menuntut kreatifitas yang lebih tinggi.

Kegagalan atau tantangan dalam budaya belajar tanpa batas ruang dan waktu adalah, motivasi intrinsik yang dimiliki oleh setiap siswa. Siswa yang sudah memiliki motivasi intrinsik tentu merasa belajar adalah suatu kebutuhan, sehingga bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Namun bagi siswa yang masih mengandalkan motivasi ekstrinsik saja, atau dengan kata lain motivasi intrinsiknya belum tumbuh, belajar akan dilakukan mana kala ada syarat tertentu misalnya mau belajar jika ada PR, mau belajar jika ada ulangan atau belajar karena ada guru yang mendampingi. Keterbatasan fasilitas yang dimiliki oleh siswa juga menjadi tantangan atau kegalalan dalam implementasi budaya positif ini. Walaupun motivasi intrinsik sudah tumbuh namun jika tidak didukung oleh fasilitas yang memadai, maka akan sulit dalam pelaksanaannya.

Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang

Rencana perbaikan di masa mendatang, yaitu berusaha untuk menumbuhkan budaya positif siswa dengan pendekatan yang lebih baik. 
Siswa yang memiliki keterbatasan fasilitas di rumahnya, bisa diajukan kepada pemangku kepentingan di sekolah agar diberikan bantuan belajar baik dalam bentuk kuota maupun bentuk lain yang menunjang pembelajaran.






Related

Kegiatan 3783182641249402092

Posting Komentar

Follow us !

Blogger news

Trending

Label

item